iklan

Rabu, 18 Juli 2018

Double Decker yang masih misteri dari Ungaran

ok sahabat otobus bahasan kali ini tentang misteri body double decker dari karoseri Laksana Ungaran. Seperti yang telah kita ketahui body Double Decker sudah mulai banyak bermunculan di Indonesia misalnya New Setra SDD dari Karoseri Adi Putro Malang.

Karoseri Laksana dengar-dengar juga menyiapkan body double decker, yang desainnya masih dirahasiakan. Sampai saat ini benya bermunculan desain double decker dari para penggemar bus khususnya bus buatan karoseri Laksana. Body double decker dari laksana akan dipamerkan pada acara GIIAS pada tanggal 2 - 12 Agustus 2018 di ICE BSD Tangerang. 


Jadi tunggu saja pada saat GIIAS 2018 karya anak bangsa dari Ungaran




Share:

Rabu, 11 Juli 2018

"Sleeper Bus" Indonesia yang Ternyata Tidak Tinggal Kenangan

hayyy Sahabat OtoBus.... Masih ingat dengan Sleeper Bus yang dulu sempat menghebohkan dunia transportasi darat?

Saking hebohnya bahkan sampai ada info hoax-nya ,  Trayeknya kemana.. eksteriornya bus apa.. interiornya baru bener.. 

Okee lanjuuut 

Inovasi dari bus tersebut mendapat apresiasi yang baik dan dapat diterima masyarakat, namun sayangnya bus yang melayani kelas tersebut sudah tidak beroperasi karena masalah administrasi.

Tapi tunggu.. Ternyata PO yang menyediakan kelas dengan tempat tidur masih ada lho dan menggunakan unit yang baru. Tapi bus tersebut tidak diisi full tempat tidur. Sebagian lagi diisi kursi biasa, jadi sebut saja Semi Sleeper Bus

Mari disimak Gan, PO apa aja sih yang dapat dikatakan Semi Sleeper Bus...

1. PO Putra Jaya

 PO asal Sulawesi Selatan ini di-label-i oleh sang owner dengan nama Vicolux, yang diambil dari Vicky-Oliva Luxury (nama Vicky dan istrinya). PO ini menyediakan kelas Luxury, dimana penumpang dapat merebahkan badannya. Kelas Luxury ini hanya berkapasaitas 4 penumpang dengan fasilitas Audio Video on Demand, bantal dan guling.

Bus ini dibangun di atas chassis Scania K410 dengan Karoseri Rahayu Santosa model S-Liner, dengan begitu menjadikannya sebagai PO pertama di Sulawesi yang menggunakan "tronton". Letak kelas Luxury ini ada di paling belakang, Gan. Karena baris depannya diisi seat reguler. Tampilan interiornya terbilang cukup mewah. PO ini melayani trayek Makassar - Palopo dengan tarif sekitar Rp 400.000.




2. PO Bintang Prima


Berikutnya ada Bintang Prima, sama seperti Putra Jaya, PO ini juga berasal dari Sulawesi Selatan. Dalam satu unit sleeper bus, terdapat 8 tempat tidur. Letak kelas tempat tidur ini ada di paling belakang, karena baris depannya diisi seat reguler. Disediakan bantal, guling, selimut dan stopkontak. Sleeper bus ini melayani trayek Makassar - Toraja dengan tarif sekitar Rp 215.000.


3. PO Sempati Star

PO Sempati Star yang bermarkas di Medan ini menyediakan First Class berupa tempat tidur yang hanya ada di bus ber-body double decker ber-chassis Mercy 2542 atau Scania K410 dengan trayek Medan - Banda Aceh. Tapi ga semua unit double decker-nya menyediakan First Class tempat tidur.

Umumnya tempat tidur posisinya berada di baris paling belakang, tapi yang ini berbeda.Tempat tidur ini posisinya ada di baris depan, di belakang ruang kemudi dengan memanfaatkan ruang kosong di atas roda depan. Tempat tidurnya berjumlah 2 dengan disediakan bantal, guling, bed cover dan LCD. Tarifnya sekitar Rp 350.000.

Hmm.. di atas roda, kira-kira sensasinya gimana ya?

Kursi biasa yang ada di atas roda aja biasanya dihindari penumpang karena dianggap memperbesar kemungkinan untuk mabuk darat, apalagi ini ya tidur telentang di atas roda..



4. PO Harapan Jaya

Nah PO Harapan Jaya belum lama ini merilis armada terbarunya, double decker ber-chassis Scania K410. Yang menjadi kejutan adalah konfigurasi seat yang ada di dalamnya, cukup antimainstream dikalangannya dan yang lebih mengejutkan lagi, Harapan Jaya ini menyediakan Sleeper Seat. Menjadikannya sebagai double decker pertama yang terdapat sleeper seat di Pulau Jawa.

Jumlah Sleeper Seat-nya ada 2 dan posisinya di baris depan lantai bawah, di belakang ruang kemudi, di atas roda juga seperti PO Sempati Star. Belum diketahui unit ini akan jalan trayek mana dan tarifnya berapa, denger-denger Oktober ini akan mulai beroperasi. Btw, masih minim dokumentasi foto Sleeper Seat-nya.

Update Armada Harapan Jaya yang tersedia sleeper seat ini udah mulai beroperasi sejak 22 Desember 2017, melayani trayek Jakarta - Maospati dengan tarif berkisar Rp 455.000 s.d. Rp 510.000 (sesuai titik penurunan), berlaku potongan harga sampai 14 Januari 2018



Mungkin agan akan berniat mencoba nya...
Sumber : www.kaskus.co.id
Share:

1.000 Bis Buatan Ungaran Diekspor Ke Bangladesh

Di tengah dinamika perang dagang dunia, Indonesia kreatif mencari sumber-sumber pendapatan baru salah satunya dari ekspor.
Dari sisi negara tujuan ekspor, pemerintah Indonesia juga dituntut untuk lebih giat mencari negara-negara baru tujuan ekspor. Salah satu yang tengah diseriusi adalah ekspor bus ke Bangladesh.
Bangladesh sudah resmi memesan 1034 bus asal Indonesia. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Arlinda di kantor Kementerian Perdagangan.
“Transaksi terbesar dari bus,” kata dia akhir pekan lalu.
Mengenai ekspor bus made in Indonesia ke Bangladesh, Arlinda mengatakan, hal itu terjadi pada sebuah pameran Industri RI yang mendatangkan investor dan pelaku usaha dari berbagai negara.
Sayang, ia tak merinci perihal pameran produk RI yang dimaksud. namun ia menyebut, dalam transaksi itu disepakati ada sedikitnya 1.034 unit bus yang diekspor dari Indonesia ke Bangladesh.
“Jadi kita pameran di beli oleh mereka sebanyak 1.034 bus,” bebernya.
Tak hanya bus, Bangladesh juga membeli lokomotif asal Indonesia. Total dari transaksi antara Bangladesh dan Indonesia dalam pameran yang sebelumnya disebut mencapai Rp 4,3 triliun.
“Pokoknya kita dapat transaksi hampir US$ 179,79 miliar atau Rp 4,3 triliun antar ke 2 negara (RI-Bangladesh),” tandasnya.
Indonesia berencana melaku
kan ekspor 1.034 unit bus ke Bangladesh sebagai salah satu upaya membuka pasar ekspor baru. Berapa harga bus yang diekspor itu?
“Dibeli oleh mereka (Bangladesh) sebanyak 1.034 bus. Jadi harga 1 bus sekitar Rp 1,9 miliar,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda akhir pekan lalu.
Sebanyak 1.034 unit bus yang akan diekspor ke Bangladesh itu, diproduksi oleh perusahaan karoseri dalam negeri yakni CV Laksana.
“Bus kita dari CV Laksana,” singkat dia.
Adapun perihal ekspor bus made in Indonesia ke Bangladesh tersebut, Arlinda mengatakan, hal itu terjadi pada sebuah pameran Industri RI yang mendatangkan investor dan pelaku usaha dari berbagai negara.
Sayang, ia tak merinci perihal pameran produk RI yang dimaksud. namun ia menyebut, dalam transaksi itu disepakati ada sedikitnya 1.034 unit bus yang diekspor dari Indonesia ke Bangladesh. Selain bus, Bangladesh juga membeli lokomotif asal Indonesia.
Share:

Arsip Blog

Visitor

Flag Counter